Tuesday, August 10, 2010

Ramadhanku (tak lagi) Istimewa

Hari ini libur awal bulan Ramadhan.Total liburnya adalah 3 hari.Yakni dari tanggal 10 s/d 12 Agustus.
yang kupikirkan adalah semakin lama bulan puasa tampak biasa saja.Hal yang sama sebenarnya juga dirasakan oleh teman-temanku.Bahkan mungkin pelajar di Indoonesia juga merasakan hal yang sama.
Dulu waktu masih kecil saat Ramadhan tiba kita begitu antusias.Bangun pagi sekali untuk makan sahur.Sholat subuh di masjid dilanjutkan jalan pagi.Malam hari juga rajin ke masjid untuk sholat isha dan tarawih.
Nmaun sekarang berbeda.Semakin lama kebiasaan itu hilang.Karena selama bulan puasa kami harus tetap bersekolah.
Di sekolahku saat bulan puasa pelajaran dimulai pukul 07.00 dan berakhir pukul 12.00.Padahal pukul 07.00 merupakan jam masuk rata-rata seluruh sekolah di Klaten pada bulan-bulan biasa.Memang aku pikir,sekolah kami adalah sekolah dengan jam masuk terpagi di kota klaten.
Untuk tetap masuk ke sekolah aku tidak keberatan.Tapi jika terlalu lama di sekolah juga tidak menyenangkan.Karena pada pagi hari menjelang siang kami biasanya mengantuk.Walaupun aku yang sekarang adalah yang anti tidur siang.
Dan yang paling parah adalah karena menurut kalender pendidikan tepat saat bulan puasa merupakan minggu-minggu untuk ulangan harian.

"Pasti besok kamis pada gak ke masjid buat tarawih!"
Itulah komentar salah seorang temanku.Karena pada hari jum'at kami akan melaksanakan ulangan matematika.Dan sudah terkenal bahwa guru di sekolahku jika memberi soal sangat gampang,simple,tapi untuk menemukan jawabannya sungguh sulit sekali.Bikin frustasi.

selain adanya banyak ulangan,kami juga dibebankan banyak tugas.Dan kebanyakan dari tugas itu butuh wakyu lama.Usut punya usut ternyata kenapa kami yang sudah kelas XII masih dibebani tugas adalah karena sekolah kami sedang berjuang untuk akreditasi.Jika kami gagal dalam akreditasi ini maka status sebagai sekolah SBI (Sekolah Bertaraf internasional) kami melayang.
Padahal pada tahun-tahun sebelumnya Jika sudah kelas XII maka tugas kami akan dikurangi dan kami hanya akan fokus pada UN dan UMPTN.

Tak bisakah bulan Ramadhan disamakan dengan musim panas di negeri 4 musim?bisa libur panjang.menikmati bulan Ramadhan sebagai suatu berkah.Tak tahulah aku.......

Ketakutanku

Sudah 1 bulan aku menjadi siswa kelas XII.Sudah selama itu pula kebiasaan lamaku menunggu bis tiap pagi kulakukan lagi.Tapi ada yang berbeda kali ini.Jika dulu saat kelas XI pemandangan saat menunggu adalah rumah P.Mulyana yang cukup beraktivitas,namun sekarang benar-benar lain.Semenjak rumah tersebut bersama dengan penghuninya digrebeg densus 88 tanggal 22 Juni kemarin,rumah benar-benar mati.Tidak ada aktivitas sama sekali.Kini yang bisa kulihat adalah garis polisi yang mengelilingi rumah itu.
"Kemana perginya keluarga itu?Bagaimana mereka melanjutkan hidup?Apa yang selanjutnya mereka akan lakukan?"
Pertanyaan itu kadang muncul dibenakku.

Dulu yang sering aku lihat adalah P.Mul yang sering duduk-duduk atau menyapu teras,Istrinya yang jalan oagi atau membeli sarapan,anaknya yang mengantar susu kedelai untuk dititipkan kepada para penjual,menantunya yang rajin sekali berolahraga di teras.
Kami gempar,sangat gempar saat pengrebekan itu.Bahkan saat itu aku menutup telingaku sambil menangis ketika mendengar rintihan kesakitan.Mereka terduga teroris yang sedang diinterogasi di mobil tertutup tepat di depan rumahku.mereka diinterogasi sembari dipukuli dengan senjata yang petugas bawa.

Yang benar-benar membuatku ngeri adalah suara-suara mereka.suara mohon ampun untuk tidak dipukuli dan suara kesakitan.Aku benar-benar tidak menyalahkan penangkapan itu.Jika memang benar mereka adalah teroris maka menangkap mereka adalah langkah yang tepat.Tapi tidak bisakah untuk tidak menginterogasi di TKP dengan banyak pasang mata masyarakat menyaksikan?Dan aku aalah yang takut dengan kekerasan.
Aku bisa meneteskan air mata ketika mengingat kalimat-kalimat miris ini tirucap dengan nada melas.
"Demi Allah pak saya tidak tahu.Saya tidak pernah ikut-ikutan yang begituan.Ampun pak sakit!.Kasiani saya pak,istri saya sedang sakit".

Aku benar-benar memohon agar hal yang sama tidak terulang ditempat lain.Menelanjangi terduga teroris,menginterogasi dengan hujanan pukulan,pemandangan para interogator yang tertawa terbahak-bahak serta rintihan sakit.Jangan di tempat umum.sangat menakutkan.......