Tuesday, August 20, 2013

Catatan Perjalanan, Suncheon & Yeosu Bersama ‘Wow Korea Supporters 2013’


Hari pertama, 8 Agustus 2013


Foto bersama Kelompok 6
Adalah hari pertama perjalanan wisata bersama kelompok 6 dan teman-teman lain sesama anggota ‘Wow Korea Supporters Korea 2013’. Kami berangkat dari kantor KTO (Korean Tourism Organization) di Seoul dan membutuhkan waktu sekitar empat jam perjalanan untuk menuju provinsi Jeollanam-do dengan bus. Sebelum menuju obyek wisata kami makan siang bersama di Delice O Buffet yang juga berada di kota Suncheon. Obyek wisata yang pertama dikunjungi adalah Suncheon Bay Garden Expo 2013.
Pukul 15:00 waktu setempat kami tiba di Suncheon Bay Garden Expo. Di sana, pertama-tama kami mendengarkan penjelasan serta menyaksikan presentasi seluk beluk taman tersebut. Setelahnya, kami berpencar bersama kelompok masing-masing untuk melaksanakan misi yang diberikan oleh KTO. Kami harus mengambil foto dengan pose melompat dan foto lain dengan pose terbaik. Cuaca hari itu sangat panas. Membuat kami, kelompok 6 hanya fokus untuk menyelesaikan misi sehingga hanya sebagian area taman yang kami jelajahi.


Suncheon Bay Garden Expo 2013 merupakan sebuah pameran taman yang menampilkan berbagai seni dan teknologi penataan taman oleh seniman yang berasal dari berbagai negara di dunia. Di tempat itu ditampilkan keunikan dari taman yang juga mempresentasikan kebudayaan negara asal taman. Ada pengalaman yang mengena saat menjalankan misi. Kami begitu banyak mengambil foto pose melompat. Sangat banyak! Menjadi terbiasa dengan instruksi “jump” yang diteriakkan juru foto kelompok kami, Dexter ssi ato Ton ssi. Akibatnya, seperti sebuah paranoid. Sedang berpose biasa dengan senyum mengembang namun ketika ada yang berteriak “jump” seketika ekspresi wajahku berubah padam dan panik.

Suncheon Bay Garden Expo 2013 merupakan sebuah pameran taman yang menampilkan berbagai seni dan teknologi penataan taman oleh seniman yang berasal dari berbagai negara di dunia. Di tempat itu ditampilkan keunikan dari taman yang juga mempresentasikan kebudayaan negara asal taman.
Ada pengalaman yang mengena saat menjalankan misi. Kami begitu banyak mengambil foto pose melompat. Sangat banyak! Menjadi terbiasa dengan instruksi “jump” yang diteriakkan juru foto kelompok kami, Dexter ssi ato Ton ssi. Akibatnya, seperti sebuah paranoid. Sedang berpose biasa dengan senyum mengembang namun ketika ada yang berteriak “jump” seketika ekspresi wajahku berubah padam dan panik.


Selesai menjelajah dan menyelesaikan misi dengan waktu lebih kurang tiga jam, kami bertolak menuju destinasi selanjutnya yaitu Suncheon Bay Ecological Park. Masih bertemakan ‘taman’. Perbedaannya adalah di Suncheon Bay Ecological Park yang berlokasi 15 menit perjalanan bus dari lokasi sebelumnya ini merupakan habitat asli bukan buatan, sedangkan Suncheon Bay Garden Expo sebaliknya.
Pemandangan istimewa yang disajikan dari tempat ini adalah matahari terbenam seolah berada di ujung hamparan sawah/ladang ilalang dengan jalan yang dibangun unik terbuat dari kayu.  Seperti menemukan ketenangan dan kenyamanan di tengah alam saat berada di tempat ini.



Saatnya makan malam! Berada di Suncheon bersama KTO membuatku tahu bahwa olahan bebek merupakan kuliner andalan daerah ini. Juga mengingatkanku pada drama Korea Dae Jang Geum. Agak-agaknya dalam drama tersebut pernah muncul olahan bebek sebagai representasi kota Suncheon. Semua menu makan malam hari itu berbahan dasar bebek. Mulai dari tteok-kalbi, bulgogi, bebek panggang, shabu-shabu. Menyantap semua hidangan tersebut di atas tanpa nasi pun sudah bisa membuat perutku penuh dan sangat kenyang.

Selesai makan malam bersama di restoran bernama Suncheon-man tteu-rak / 순천만 뜨락 (Suncheon-ssi, Deokwon-dong 10-2), kami menuju Hotel Ecograd. Selama satu malam kami menginap plus sarapan pada esok hari berikutnya di hotel berbintang 4 tersebut. “Wow….!!”

Hari Kedua, 9 Agustus 2013

Selamat datang di sebuah desa masa lalu Korea!
Pada hari kedua kami mengunjungi Nagan Folk Village (순천시 낙안면 충민길 30). Tempat ini menam-pilkan wujud asli dari perkampungan rakyat Korea di masa lalu. Ya, asli. Bukan merupakan buatan melainkan sebagian besar bangunannya merupakan peninggalan masa lalu. Tempat yang sangat menarik bagiku yang menyukai kebudayaan masa masa lalu.
Mempertimbangkan cuaca yang sangat panas hari itu, kami menjelajah tempat itu hanya dalam waktu dua jam. Sayang sekali aku tidak mampu untuk menjelajah keseluruhan tempat menarik dan luas itu. Selanjutnya kami menuju restoran dengan berjalan kaki untuk makan siang. Restoran Korea (alamat:순천시 낙안면 동내리 470-7) tersebut menyajikan sup kepiting dan tahu yang dimasak dengan bumbu pasta kedelai/doenjang (된장) serta menu seafood lain.
Spot selanjutnya adalah Jinnamgwan (alamat: 전남 여수시 군자동 472번지). Tempat bersejarah bagi masyarakat Korea di kota Yeosu. Pada jaman dinasti Joseon, Jenderal Lee Sun Shin menjadikat tempat tersebut sebagai kantor pusat pertahanan Korea dari invasi Jepang. Sore menjelang malam kami menuju Hotel MVL, sebuah hotel berbintang 5 untuk check in.


Setelah istirahat sejenak, pukul 18:00 waktu setempat kami bertolak dari hotel menuju Restoran Hanilgwan. Sebuah restoran yang menyajikan makanan representasi kota Yeosu, Sushi. Seperti restoran Korea umumnya, makanan tidak henti-hentinya disajikan di atas meja kami. Menu sushi dan seafood yang  disajikan juga berasal dari bahan fresh dan pastinya berkualitas. Pengalaman wisata kuliner baru bagiku.
Belum bisa dikatakan ke Yeosu jika belum mengunjungi Yeosu Expo Site. Dahulu sebelum ada gelaran akbar Yeosu Expo 2012 kota ini tak banyak dikunjungi.
Photo: cr. Dang Duc Ton 
Saat ini, meskipun International Yeosu Expo 2012 tersebut sudah berakhir, tempat berlangsungnya event tersebut masih menjadi objek unggulan untuk dikunjungi. Di tempat itu pula kami berkesempatan untuk berpesiar. Menikmati pemandangan kota Yeosu dari atas kapal.
Masih dari lokasi Yeosu Expo, pada malam hari kami menikmati pertun-jukan Big-O Show. Sebuah pertunjukan permainan cahaya yang dikolabo-rasikan dengan air pada sebuah lingkaran O besar/raksasa. Pertunjukan dapat dinikmati secara cuma- cuma alias gratis apabila tempat kita melihat berada di luar area pertunjukan. Banyak masyarakat sekitar maupun wisatawan mengunjungi tempat ini pada malam hari untuk berpiknik sambil menyaksikan pertunjukan Big-O Show ini.

Hari Ketiga, 10 Agustus 2013

Menuju destinasi terakhir dari perjalanan pertama bersma Wow Korea Supporters. Masih di kota Yeosu. Kali ini kami berkesempatan menjajal sensasi petualangan dengan “Railbike”. Satu unit railbike bisa dinaiki hingga empat orang. Sambil mengayuh railbike bersama, kami menikmati pemandangan laut luas di samping kami. Saat memasuki terowongan jalur railbike disuguhkan pemandangan unik mulai dari instalasi dekorasi dan permainan lampu.
*Best Jump shot pose
cr. Dexter Huang
Selesai dengan “Railbike Experience” kami bergegas kembali ke dalam bus. Melanjutkan perjalanan menuju kota Seoul. Sebelum benar-benar meninggalkan kota Yeosu kami menghabiskan waktu makan siang di Marina buffet sebagai tempat persinggahan terakhir di Yeosu. Restoran buffet yang sangat mewah. Selain makan siang di sana adalah tempat penjurian misi Jump Shot Pose dan Best Pose.  Sebuah bonus luar biasa untuk kelompok kami. Yup, kelompok 6 memenangkan kategori “Jump Shot Pose”. Akhirnya tidak sia-sia rasa paranoid yang timbul dari kata sihir “jump” yang akrab terdengar saat mengerjakan misi. ^^
Akhirnya sebuah catatan perjalanan ini berakhir di Seoul pukul 17:30 waktu setempat. Sebuah perjalanan 3 hari 2 malam yang menyisakan banyak kenangan dan pengalaman untukku.


Kongju-si, 15 Agustus 2013

Sri Wahyuningsih (Uni)